Minggu, 14 Agustus 2016

Review Album In The Lonely Hour - Sam Smith ( Dinda ayu Reihanisa )

                                                              IN THE LONELY HOUR

Sam Smith, penyanyi sekaligus penulis lagu asal London, Inggris telah merilis album perdananya yang berjudul “In The Lonely Hour” pada 26 Mei 2014.
Penyanyi yang terkenal karena pernah berduet dengan Disclosure ini juga dikenal karena suaranya yang unik dan mampu mencapai nada-nada tinggi. Seperti di lagu Life Support, vokal Sam Smith pada nada tinggi tidak diragukan lagi.

Sebelum merilis In The Lonely Hour, Sam Smith telah terlebih dahulu merilis beberapa single yang ada di albumnya, seperti Money On My Mind. Lagu dengan lirik yang ditulis sendiri oleh Sam Smith itu menggambarkan perasaannya ketika bekerja dengan label musik besar, Kejujurannya dalam menulis lirik tersebut membawa Money On My Mind ke peringkat nomor satu di UK Singles Chart dan nomor empat pada Irish Singles Chart. Vokal Smith yang khas menjadi andalan, sementara lagunya merupakan perpaduan antara soul, RnB dan tentunya pop. Beat yang berderap terasa pas saat Smith menyanyikan lagunya dengan pemakaian teknik fallseto yang matang.

Tapi  lagu up-tempo bukanlah menu utama dari In The Lonely Hour. Sebelumnya Smith sudah merilis Lay Me Down yang begitu lembut mengalun dan dinyanyikan dengan penuh perasaan. Akan tetapi momentumnya tentu saja saat Smith mempersembahkan salah satu lagu “galau” terbaik , Stay With Me.
Keberhasilan ini pastinya disebabkan karena Smith adalah penyanyi yang baik. Ia tidak hanya menguasai teknik bernyanyi yang mumpuni, akan tetapi juga mampu meniupkan roh kepada setiap lagunya sehingga terdengar begitu hidup. Ujung-ujungnya, para pendengar pun merasa terlibat dalam setiap nyanyian Smith. Terlepas dari aspek tematis yang diusungnya.
Tetap harus menjadi catatan dimana In The Lonely Hour umumnya berbicara tentang cinta yang tak tersampaikan, ketimbang kegetiran atau kemarahan yang diakibatkan oleh hubungan romansa yang kandas.
Album dengan genre pop ini ternyata terinspirasi dari kisah pribadi Sam Smith akan cintanya yang tak berbalas terhadap seorang pria. “In The Lonely Hour tentang lelaki yang aku cintai tahun lalu. Dan dia tidak mencintaiku. Aku pikir sekarang aku sudah melupakannya, tapi dulu aku berada di masa yang sangat gelap. Aku selalu merasa kesepian, kenyataannya bahwa aku tidak pernah merasakan cinta sebelumnya,” ungkap Sam Smith pada laman The Fade
 Tapi keutamaan In The Lonely Hour adalah Sam Smith itu sendiri. Ia memiliki karakteristik khas yang membedakan dirinya dengan kebanyakan solois laki-laki lain. Tidak hanya itu, ia adalah seorang penyanyi dengan kelas serta mampu menghidupkan setiap lagunya dengan presisi yang mengagumkan. Dan itu jelas adalah sebuah kelebihan yang susah dicari pembandingnya.

Dinda Ayu Reihanisa
XII MIPA 3

0 komentar:

Posting Komentar