Handmade
Ketika pasar musik Indonesia sedang butuh sesosok solois wanita yang dicintai oleh semua kalangan dan gender Raisa muncul untuk mejawab kebutuhan tersebut. Raisa menjadi lambang musik pop Indonesia di awal dekade 2010an yang sedang mengalami masa transisi akibat dicecar oleh musik melayu yang dibawah rata-rata pada dekade kemarin. Lewat lagunya yang bernuansa pop jazz dengan sentuhan musik soul di awal milenium, lirik lagu tentang cinta yang kebanyakan menjerumus ke melankolia dan tampang yang sensual Raisa langsung melejit dengan sangat cepat bak shinkansen di industri musik Indonesia. Kepopuleran Raisa membuat lagu galau naik derajat berkat musikalitas yang dia usung dalam dua albumnya. Setelah sukses membuat dua album dibawah major label dia memutuskan untuk bergabung dengan indie label bernama Juni Records yang juga menjadi rumah untuk Barasuara dalam album ketiganya “Handmade”.
Sama seperti judul albumnya, Raisa membuat lagu di album ini seperti layaknya karya buatan tangan dan hasilnya jauh lebih organik dan stripped down. Raisa mengambil banyak sekali pengaruh black music serta blue-eyed soul dan memasukkan itu semua ke dalam album ketiganya seperti lagu kolaborasinya dengan Afgan yaitu “Percayalah” yang menitikberatkan kepada jazz yang polos demi membangun chemistry antar dua solois papan atas Indonesia ini. Efek synth menjadi nadi dalam “Kali Kedua” dan “Sang Rembulan”, ia memasukkan efek ini demi menciptakan suasana mellow dan modern layaknya Jessie Ware atau Lorde. Esensi musik latin dibawakan dalam “Tentang Cinta” yang juga disusupi oleh musik funk. Raisa memasukkan post-dubstep ala James Blake dan Jack Garratt pada “Letting You Go” dengan ketukan dari drum machine yang pasti, versi cerah dari “Letting You Go” bisa ditemukan dalam “Love You Longer” yang lebih upbeat namun masih dalam suasana musik yang chillout. “Nyawa dan Harapan” adalah lagu terbaik yang pernah Raisa rilis, ia mengangkat tema yang sangat relijius di sini tetapi tidak terdengar sok alim atau memaksakan dirinya seperti lagu religi yang muncul ketika sudah menjelang perayaan agama tertentu. Unsur relijius ini ditambah dengan musik gospel yang dimasukkan untuk menambah kekhusyukan lagu.
Dika Destiawan
XII MIPA 3
0 komentar:
Posting Komentar