The S.I.G.I.T. adalah satu dari sekian band indie indonesia yang punya kualitas bagus dalam musiknya. The SIGIT merupakan band indie asal bandung, yang dibentuk pada tahun 1997 ketika para personelnya masih duduk di bangku SMA. Nama The S.I.G.I.T itu sendiri baru dipakai pada tahun 2002.
The S.I.G.I.T. bukanlah nama dari seorang personilnya (yang memang lazimnya nama Sigit adalah nama orang) atau singkatan dari nama para personilnya, namun The S.I.G.I.T merupakan singkatan dari “The Super Insurgent Group of Intemperance Talent”.
Saya akan membahas tenntang album keduanya yg berjudul Detourn. Tidak perlu repot-repot mencari arti kata Detorn. Nikmati saja musiknya. Karena ini adalah obat pencahar rindu yang sudah terlalu. Anak hilang yang kembali ke rumah mungkin merupakan cerita yang cocok untuk menggambarkan pulangnya empat laki-laki anggota The SIGIT ini.
Empat orang sosok berkarakter kuat di band ini: Rektivianto Yoewono, Farri Icksan Wibisana, Acil Armando dan Aditya Bagja Mulyana, telah terlalu lama mengembara sesuka hati. Mereka melukis banyak sekali potongan gambar sekaligus mencoba berbagai macam variasi hidup selama beberapa tahun terakhir ini; meruntuhkan pola-pola lama menjadi band rock di atas panggung dengan berdandan sesuka hati, meletakkan posisi main seenak jidat dan bahkan tetap membuat orang terkesima dengan lagu-lagu lama mereka yang sudah terlalu lama dimainkan secara berulang.
Cerita mereka bertambah seiringnya proses penuaan usia diri mereka. Daftar panjang kota-kota yang disinggahi semakin banyak, beberapa bahkan layak mendapat sematan reguler lantaran sudah terlalu sering disibggahi. Berbagai macam ekspresi emosi pernah terekam.
Setelah lelah berjalan melukis cerita mereka, mereka seolah disadarkan bahwa akan kewajiban yang begitu kasat mata untuk mnyelesaikan proyek berikutnya. Jika itu perlu waktu nyaris tujuh tahun, biarlah. Toh, apa yang ada di depan mata sekarang ini sudah nyata; bukan lagi janji-janji omong kosong tentang ide-ide yang bisa dimuntahkan tapi tidak pernah bisa ditagih perwujudannya lewat komitmen waktu. Lebih besar lagi, ada banyak tanggung jawab yang harus dipenuhi. Seluruh penjurunya sudah berteriak untuk dijamah dan diperhatikan.
Detourn adalah sebuah bekal kuat yang dikandung sekian lama dan sekarang telah disalinkan dengan selamat ke muka bumi. Tentunya, ia dibuat dengan segudang usaha keras, tambahan asupan amunisi yang diperoleh dari titik-titik kecil yang ditemui di perjalanan dan substansi yang dikontribusikan alam raya dalam bentuk garis tangan yang berliku; ada macam-macam cerita yang mengiringi proses pembuatan album ini. Ia berhasil menjelma menjadi paket komplit yang diperlukan oleh sebuah album rock untuk bisa dikategorikan bagus. Ia juga masuk dengan baik ke logika berpikir standar tentang bagaimana sebuah kumpulan musik bagus yang layak dikenang dan disebarluaskan.
Detourn dimulai dengan kemegahan suara organ pipa yang terdengar. Ada rasa pemberitahuan dari bebunyian tersebut, jika sangkakala ditiup untuk memberitahukan kabar buruk, organ pipa pada lagu pembuka “Detourn” ditekan untuk menandakan dimulainya kabar baik berupa cipta terbaru vokalis sekaligus gitaris Rektivianto Yoewono, gitaris Farri Icksan Wibisana, bassist Aditya Bagja Mulyana, dan drummer Donar Armando Ekana yang dinanti penggemar mereka sejak lama.
Penggunaan alat tiup adalah salah satu aspek yang membuat Detourn berbeda dengan Visible Idea of Perfection(album pertamanya), dan ini langsung ditunjukkan pada lagu pertama. “Detourn” bermula garang seperti lagu khas The S.I.G.I.T. namun berubah tiba-tiba dengan progresi yang bertumpu pada tiupan saksofon. Itu hanyalah satu dari sekian banyak manuver terorkestrasi dengan ketelitian tingkat super yang ada pada Detourn.
The SIGIT – Detourn
Tahun rilis: 2013
Track list:
01. Detourne
02. Let the Right One In
03. Son of Sam
04. Gate of 15th
05. Tired Eyes
06. Owl & Wolf
07. Black Summer
08. Red Summer
09. Ring of Fire
10. Cognition
11. Conundrum
0 komentar:
Posting Komentar