Kamis, 18 Agustus 2016

Review Album Colours - Michael Learns to Rock ( Anjas Nur Ramadhan )

Artist : Michael Learns to Rock (MLTR)

Michael Learns to Rock, sering disingkat MLTR, adalah grup musik sweet pop / soft rock Denmark. Grup musik ini didirikan pada 21 Maret 1988 oleh penyanyi dan pemain kibor Jascha Richter,drummer Kåre Wanscher,gitaris Mikkel Lentz serta pemain bass dan gitar Søren Madsen. Namun Pada 2000 Madsen meninggalkan grup musik ini untuk mengembangkan karier solo, sehingga grup musik ini berubah menjadi tiga personelnya.

Michael Learns to Rock terkenal di Eropa dan juga terkenal di Asia karena banyak albumnya yang memperoleh emas atau platina. album pertama mereka yang diberi judul Michael Learns To Rock pada tahun 1991. Album tersebut tidak terlalu sukses di Amerika, namun sangat mendapatkan antusiasme pendengar di Denmark dan beberapa negara di Asia termasuk Indonesia.

Lalu pada Oktober 1993, Album kedua MLTR dirilis dengan nama "Colours" yang terjual lebih dari satu juta kopi. Ini juga menjadi kesempatan pertama MLTR untuk tampil di Asia. Di album ini ada 10 lagu yang kekinian pada tahun 2014 dibuat remastered edition bonus track, yang membuat lagu ini menjadi 18 rekaman lagu. semua lagu di buat oleh Jascha Richter, kecuali lagu "I'm Gonna Come Back" lagu ini dibuat jascha Richter bersama Ashley murfold.

Di album ini Dua lagu ballad mereka, “Sleeping Child” dan “25 Minutes” mendapat penjualan album melewati angka 1 juta. Oh my sleeping child, the world’s so wild…. Melanjutkan kesuksesan lagu merely pada album pertamanya yang berjudul "The Actor" yang mana lagu ini berada di top chart pada tahun1991-1992.



Rabu, 17 Agustus 2016

Review Album A Head of Full Dream - Coldplay ( Agus Miptah )

A Head Full of Dreams dirilis pada tanggal 4 Desember 2015. Perbedaan album ini dengan album yang sebelumnya yaitu lagu-lagunya yang menyebabkan pendengarnya bersemangat. Memang vokalis Coldplay pun sendiri yaitu Chris Martin mengatakan bahwa band ini sedang mencoba membuat seuatu yang berwarna-warni dan bersemangat. Dia juga mengatakan bahwa ini akan menjadi sesuatu yang  akan "menggerakkan kaki Anda".

Adventure of a Lifetime adalah lagu andalan dari album Coldplay yang terbaru ini. Lagu ini dirilis pada 6 November 2015. Video klip dari lagu ini sudah bisa dilihat di channel Coldplay di Youtube. Video klip dari lagu ini menampilkan animasi simpanse-simpanse yang bergoyang dengan semangat karena mendengar lagu ini. Lagu ini sangat enak untuk didengarkan. Beat yang cepat bisa menyebabkan orang yang mendengar lagu ini menjadi bersemangat.

Dan masih banyak lagu-lagu di dalam album ini yang enak untuk didengarkan. Secara keseluruhan lagu di album ini lebih bernuansa semangat dari album-album yang sebelumnya. Menurut penulis sendiri, album ini dibuat sebagai langkah “move on” dari album Coldplay yang sebelumnya yaitu Ghost Stories.



Nama : Agus Miptah
Kelas: XI MIPA 3

Minggu, 14 Agustus 2016

Review Album Heart to Heart - Raisa ( Dyana Anggansari )

HEART TO HEART

Heart to heart adalah album kedua Raisa yang diliris pada 27 November 2013. Album ini diliris di Soehana Hall, Gedung Energy, Jakarta Selatan. Album tersebut berisikan 9 lagu yaitu Bersinar, Hari Bahagia, Pemeran Utama, Teka-teki, Let Me Be (I Do), Katakan!, LDR, Bye-bye dan Mantan Terindah. Lagu Bye-bye dan Mantan Terindah telah diliris sebagai single pertama dan kedua secara berurutan dari album Heart to Heart ini. Kepada media, Raisa memberikan pesan jelas bahwa ia “bukan penyanyi aji mumpung” karena karya musik dan kemampuan vokalnya lebih matang dari album sebelumnya. Selain itu, Raisa pun mengadakan konser Showcase album Heart to Heart secara khusus untuk media atau wartawan dan 300 orang YourRaisa (sebutan bagi para penggemar Raisa), yang telah terpilih sebelumnya melalui pre-order Box set Raisa. 

Pada 2014, Raisa ditunjuk sebagai juri tamu ajang pencarian bakat televisi Indonesian Idol Season 8 atau Indonesian Idol 2014. Pada awalnya Raisa hanya menjadi juri tamu babak audisi umum di kota Yogyakarta, tetapi karena formasi juri tidak lengkap pada beberapa babak siaran langsung, Raisa ditunjuk menggantikan posisi juri yang kosong pada babak-babak tersebut.

Pada Februari 2015, produsen film animasi terbesar di dunia Walt Disney Pictures menggandeng Raisa untuk menyanyikan lagu soundtrack di film terbaru Disney, Cinderella, yang berjudul A Dream is a Wish Your Heart Makes versi Bahasa Indonesia dengan judul "Mimpi adalah Harapan Hati. Film tersebut turut dibintangi Cate Blanchett.

Menurut saya, dari segi musiknya sangatlah baik, enjoy dan enak didengar oleh banyak orang. Liriknya pun memiliki makna tersendiri yang pada setiap lantunan lagunya dapat menyentuh hati para pendengarnya. Begitu pula pada cover albumnya, di cover tersebut Raisa terlihat sangat cantik dan anggun. Bagi saya, Raisa adalah penyayi solo wanita di Indonesia yang sangat berbakat dalam teknik vokalnya. Selain itu, ia juga berbakat dalam bidang lain misalnya sebagai juri Indonesian Idol. 





By : Dyana Anggansari (XII-MIPA 3)

Review Album Made In The A.M - One Direction ( Zenina Zahra )

MADE IN THE A.M
One Direction

Kali ini saya akan me-review salah satu album dari boyband terkenal dari Inggris. Yap siapa lagi kalau bukan One Direction,boyband ini awalnya jebolan dari salah satu ajang pencarian bakat di Inggris saat itu. Sekarang saya akan me-review album mereka yang kelima yang berjudul Made in the A.M. album ini dirilis diseluruh dunia pada tanggal 13 November 2015, pas hari perilisian album ini sempet bikin kehebohan diseluruh dunia karena hari perilisannya berbarengan dengan perilisan album Justin Bieber yang berjudul ‘Purpose’.

Album ini terdiri dari 13 lagu dengan lead singlenya Drag Me Down dan Perect. Ada 4 tambahan lagu di album versi deluxe nya. Album ini juga album pertama mereka tanpa ada nya Zayn Malik,yap sebelunya Zayn Malik memutuskan untuk keluar dari 1D disebabkan karna sebuah alasan,sooo album ini bisa dibilang sebagai lembaran baru bagi para personel 1D. Album ini juga sebagai album penutup sebelum boyband asal Inggris ini break untuk sementara waktu.

Dalam album ini terdapat hal yang berbeda dari album-album sebelumnya,karna menurut saya genre setiap lagu berbeda-beda dalam album ini tidak seperti album-album sebelumnya yang banyak lagu mempunyai irama dan tempo yang sama,dan menurut saya sendiri salah satu lagu di album ini mengambil kesan musik tahun 80-an yaitu “What A Feeling”.  Ada juga lagu yang menurut saya cocok untuk kalian yang baru merasakan patah hati dan lagi LDR-an,kalian bisa dengerin “Love You Goodbye” dan “If I Could Fly”. Ada juga lagu yang bikin pendengarnya gak bosen dan jadi semangat yaitu ada “Drag Me Down” dan “Perfect” lead single dalam album M.I.T.A.M ini.

Meskipun saya termasuk Directioners (sebutan untuk fans One Direction) namun tidak semua lagu dalam album ini saya sukai,seperti Long Way Down dan If I Could Fly genre lagu ini bener-bener melow banget jadi bosen dan bisa bikin saya ngantuk (saya suka jenis lagu edm,pop,pop-rock,dll) dan jadi gak semangat,walaupun Love You Goodbye termasuk kedalam jenis “sad-song” nya album ini namun lagu ini tidak dari awal sampai akhir hanya irama melow saja tidak seperti dua lagu yang sebelumnya. Dan ada dua lagu yang saya susah sekali untuk mengerti maksud atau arti dari lirik nya yaitu, Never Enough dan Hey Angel. Namun lagu lagu yang lainnya saya suka banget,apalagi  lead single nya Drag Me Down dan Perfect lagu ini bisa membuat saya semangat karna tempo dan irama nya yang bisa memperbaiki  mood saya.





Untuk cover dari album bisa kalian lihat diatas ini. Cover album ini sangat lah berbeda dari album-album sebelumnya karna dalam cover album ini sudah tidak ada Zayn Malik dan para personel  1D (sapaan akrab One Direction) terlihat lebih dewasa daripada di album-album sebelumnya dengan pemilihan warna dan tema yang pas,serta personel yang ganteng-ganteng,cover album ini bikin gak bosen diliat. Album ini penuh kejutan karna di album ini Harry dan Louis melakukan high-note di beberapa lagu yang sebelumnya gak pernah ada karna di album-album sebelumnya yang melakukan high-note adalah Zayn Malik.

Zenina Zahra A
         XII IPA 3

Review Album Hail to the King - Avenged Sevenfold ( Valendio Febriano )

Band : Avenged Sevenfold
Genre : Heavy Metal
Album : Hail To The King
Rilis : 23 Agustus 2013

Review Album Avenged Sevenfold Hail To The King

Hail to the King adalah album studio keenam yang dibuat oleh band Amerika Serikat yaituAvenged Sevenfold. Album ini dirilis pada tanggal 23 Agustus 2013 di Selandia Baru danAustralia, dan juga dirilis di iTunes dan Amerika Utara pada tanggal 27 Agustus 2013. Album ini merupakan debut pertama drummer baru Avenged Sevenfold, Arin Ilejay yang bergabung dengan band ini sebagai drummer tur pada tahun 2011 dan menjadi anggota resmi pada tahun 2013. Album ini juga merupakan album pertama Avenged Sevenfold tanpa kontribusi dari drummer legendaris Avenged Sevenfold, Jimmy "The Rev" Sullivan. Album ini sukses dengan menaiki tangga album nomor 1 di Billboard 200 dan tangga album nomor 1 di Inggris, Kanada, Brasil, Finlandia, dan Irlandia. Album ini terjual sebanyak 159,000 kopi di Amerika Serikat setelah dirilis satu minggu sebelumnya.

Sebuah album yang bernuansa Heavy Metal klasik nan sederhana. Cukup menarik mengingat mereka kerap memainkan nomor-nomor agresif pada album sebelumnya dengan berbagai akrobat instrumen demi membangun tensi memuncak. Namun 14 tahun berkarir bukanlah soal atraksi semata. Mereka membuktikan bahwa kemahiran mengatur komposisi dan penciptaan lagu merupakan nilai jual jitu melalui “Hail To The King”. Mungkin tak segarang kemarin, tetapi mampu membangun atmosfir yang menjamin.

Mempelajari perkembangan musikalitas grup ini sungguhlah menarik, berawal dari metalcore, kemudian mengubah scream-scream sadis menjadi vokal penuh, dan akhirnya mereka pun mendarat di skena heavy metal. Bedanya, sekarang mereka menawarkan harmoni tersendiri pada album “Hail To The King” yang nampaknya belum pernah terasa pada karya-karya mereka sebelumnya. Gebukan drum, tekanan pada vokal, serta pemilihan tingkat drive-drive gitar terasa begitu padu dengan lirik serta konsep yang dibangun.

DAFTAR LAGU :

1. “Shepherd of Fire” 5:22
2. “Hail to the King” 5:04
3. “Doing Time” 3:27
4. “This Means War” 6:09
5. “Requiem” 4:23
6. “Crimson Day” 4:57
7. “Heretic” 4:55
8. “Coming Home” 6:26
9. “Planets” 5:56
10. “Acid Rain” 6:38


Valendio Febriano
XII MIPA 3

Review Album Your Truly - Ariana Grande ( Shafira Syahputri )

YOURS TRULY

Salah satu most anticipated album tahun 2013 ini akhirnya dirilis. "Yours Truly" merupakan album debut international dari penyanyi yang tengah naik daun saat ini, siapa lagi kalau bukan ARIANA GRANDE.

Setelah sukses lewat single "the way" yang sempat tembus ke Top 10 Amerika,banyak yang memprediksi Ariana akan memiliki karir cemerlang di masa depan dan album debutnya ini akan jadi satu hal yang bersejarah baginya.

Ariana Grande memiliki modal besar dan materi album yang sangat menjanjikan,meski selama ini Ia kerap disamakan dengan seniornya,Mariah Carey karena memiliki cara bernyanyi yang mirip.

Ariana sebenarnya bukan wajah baru dalam dunia hiburan Amerika,Ia sempat terjun ke panggung broadway serta sukses menjadi salah satu aktris dalam serial produksi nickleodeon. 
Bakatnya yang besar,menarik perhatian scooter braun yang sukses menangani Justin Bieber hingga kini.

Tahun lalu,Ariana sempat merilis single "put your hearts up" yang catchy banget. Tapi sayang,single itu belum mampu membawa Ariana ke level yang lebih tinggi. 
Duet nya bersama penyanyi inggris,Mika lewat single "popular song" juga hanya terkesan numpang lewat,padahal pasti semua setuju kalau single itu keren banget kan? 

Keberuntungan Ariana jatuh saat Ia merilis single "The Way" hasil kolaborasinya dengan rapper mac miller. Boleh dikatakan,"the way" adalah single yang mengantarkan cewek 23 tahun ini ke peta musik International.


3 September 2013 ini "Yours Truly" dirilis secara global,beberapa hari sebelumnya sempat dipasarkan ke 8 negara seperti Australia,New Zealand,brazil,Jerman dll dan mendapat respon positif. Bahkan langsung jadi no.1 di Australia sementara no.2 di Amerika untuk Pre-order albumnya.

Kalau penyanyi jebolan Disney seperti Selena Gomez,Demi lovato atau Miley cyrus selalu memiliki materi musik yang mudah diterka, lain lagi kalau Ariana Grande. 
Ia memang bukan produksi Disney,tapi kini saluran Disney dan Nickleodeon berada di alur yang sama. So,nggak ada salahnya dibandingkan.
Ariana Grande mungkin sedikit telat merilis album dibanding para gadis Disney itu,tapi untuk urusan vokal Ia memiliki kemampuan yang sangat jauh diatas mereka.
Ariana Grande memiliki breathing vocal yang hangat,Falsetto yang megah dan pastinya pierching whistle ala mariah carey,meski tak setebal seniornya itu.



Album "Yours Truly" berisi 13 track cantik dengan "kinetic handclap" sebagai ciri khas lagu-lagunya.
Ada nama top "baby face" dibalik produksi lagu-lagu dalam album ini. Sementara Ia mengajak mika,big sean,mac miller serta pentolan boyband the wanted,nathan skyes sebagai teman duet.
"Yours Truly" secara keseluruhan menampilkan deretan lagu pop dan RnB yang original,tanpa mengandalkan autotunes yang menggangu. Agaknya,Ia memang ingin benar-benar menunjukkan kualitas sebagai penyanyi yang sesungguhnya.
Beberapa single dikemas ala RNB 90'an tapi dengan sentuhan kekinian. Bahkan ada kejutan pada single "better left outside" dimana ada sentuhan EDM yang memang lagi digemari,meski pada bagian reffrain mengingatkan kita dengan lagu korea! Hehehe

Susah kalau harus memilih mana lagu paling kece dalam album ini,semuanya freakin' catchy dan ear candy banget.
Cukup kuat untuk sebuah album debut,hal itu semakin diperkuat dengan promosi yang oke termasuk penampilan "menguntungkan" dalam pre show MTV VMA dan single "almost is never enough" yang dijadikan soundtrack mortal instrument beberapa hari sebelum albumnya rilis resmi.


Kalo saya pribadi,yang paling menarik adalah single berjudul "Piano",menarik,ceria dan membius.
Sememtara "Baby i" yang disetting sebagai single ke 2 malah terkesan nanggung tapi Ariana punya pilihan yang tepat ketika menjadikan "Almost is Never enough" sebagai single ke-3 karena single itu adalah semacam "klimaks" dari deretan track dalam album ini.
"Almost is never enough" sebuah duet luar biasa yang jarang kita temui di dunia musik akhir-akhir ini.

Single berjudul "tattoed heart" juga potensial dijadikan single andalan pasalnya dalam lagu itu Ariana memamerkan permainan vokal dari nada rendah hingga melengking tinggi, ada seperti pertunjukan "gymnastic vocal" yang membuat kita mendengarkan single ini lagi dan lagi.

Saat penyanyi cewek seusianya tampil nakal,Ariana Grande tampil dengan original dan lekat dengan kesan manis.
Secara keseluruhan,ini sebuah album yang menjanjikan.
"Yours Truly" juga memiliki pasar pendengar yang lebih luas,tidak hanya terpatok pada pendengar remaja dan dewasa muda saja.
Pokoknya kalo butuh suasana baru dalam menikmati musik,album ini wajib disantap.


track list:
1. “Honeymoon Avenue”
2. “Baby I”
3. “Right There” (feat. Big Sean)
4. “Tattooed Heart”
5. “Lovin’ It”
6. “Piano”
7. “Daydreamin’”
8. “The Way” (feat. Mac Miller)
9. “You’ll Never Know”
10. “Almost Is Never Enough” (feat.Nathan Sykes from The Wanted)
11. “Popular Song” (feat. Mika)
12. “Better Left Unsaid”
13. “The Way” (feat. Mac Miller) (Spanglish Version)


SHAFIRA SYAHPUTRI
XII MIA 3

Review Album Gajah - Tulus ( Rizkhi Windi )

Gajah 

Album yang berjudul “gajah” ini adalah album kedua dari Tulus. Ketika mendengarkan album pertamanya, saya pikir banyak sekali lagu yang tidak mainstream (terutama liriknya). Satu-satunya lagu yang mainstream hanya yang berjudul “sewindu.” Melihat posisi Tulus di industri musik saat ini yang mungkin tidak seterkenal artis mainstream lainnya, lagu-lagunya juga jarang diputar di radio, saya berasumsi di album kedua ini dia akan main aman dengan membuat lagu yang lebih mainstream dari album pertama. Ternyata begitu album keduanya muncul, Tulus tetap berpegang teguh dan setia dengan idealisme bermusiknya dia dan itu yang membuat saya semakin salut dan respek dengan Tulus. 

Memang butuh waktu untuk bisa mengenal sosok bermusik Tulus. Di album pertama, saya juga tidak begitu kenal dengan tulus. Tapi semakin lama saya melihat pergerakannya di dunia musik, ditambah juga karya-karya visualnya di instagram, saya jadi semakin paham bahwa Tulus ini adalah seniman. Dia bukanlah sekedar penyanyi yang membawakan lagu dan lirik ciptaan orang lain yang mudah diterima pasar, tapi dia adalah artist yang sesungguhnya yang bisa membalut expresi diri dan menyampaikannya dengan caranya sendiri. Lagu di album keduanya, ada Baru, ada bumerang, ada sepatu, ada Gajah (yg dia jadiin judul album ini), ada bunga tidur, ada tanggal merah, ada lagu untuk matahari, ada satu hari di bulan juni, dan yang terakhir ada jangan cintai aku apa adanya.Ketika kita sudah mengenal sosok Tulus dan jiwa seniman yang dia miliki, album kedua ini menurut saya menjadi jauh lebih bisa dimengerti. 

Overall, saya melihat isi di album Gajah ini banyak berbau revenge, baik yang disampaikan dengan gamblang atau dengan lirik sarkas. Yang paling jelas adalah track pertama yang berjudul Baru. Itu seakan pengen bilang “liat nih gw sekarang, yang dulu elu gak pernah ngeliat atau merhatiin gw.” Bumerang juga gitu tapi lebih ke arah orang yang pernah nyatikin dia. Tapi menurut saya yang paling epic adalah lirik lagu yang berjudul Gajah. Interpretasi saya menganggap lirik itu adalah kalimat balasan untuk orang-orang yang (dulu mungkin) pernah ngata-ngatain Tulus dan manggil dia gajah. 

Dari segi lirik, saya sangat yakin banyak yang mungkin tidak akan bisa menerima ini dengan baik di masyarakat mainstream. Lirik yang paling normal (tapi tetap indah) menurut saya adalah yang judulnya “Jangan Cintai Aku Apa Adanya” yang kayaknya bisa jadi hits yang seliweran di radio-radio. Tapi yang perlu diacungkan jempol adalah idealisme bermusik dalam lirik Tulus ini tidak serta merta disajikan mentah. Lirik-lirik tersebut dibungkus oleh suara Tulus yang khas, lembut, dan hangat beserta komposisi musik yang sangat Indah. Suara dan musik yang ada di lagu-lagu Tulus ini, kalau dia pakein lirik-lirik mainstream ala band-band masa kini, tentu bisa menjadi hits juara di radio-radio. Lagu Gajah itu indah banget kalau menurut saya dari aransemen musiknya. Lagu-lagu lain juga banyak yang aransemen dan komposisinya cantik dengan membawa aura blues, jazz, dan pop yang simpel. Jadi kalau menurut saya ini adalah cara Tulus untuk mendeliver idealismenya berpuisi dengan penyajian yang tetap indah. 

Saya kagum dengan Tulus karena bisa membuat album keduanya lebih bagus dari album pertamanya, karena jarang ada orang yang bisa konsisten bikin album kedua bisa sebagus album pertama, apalagi lebih bagus dari album pertama. Biasa banyak yang akhirnya bereksperimen kesana-sini dan menjadi kehilangan jati dirinya. Raisa aja menurut saya album keduanya tidak sebagus album pertamanya. Atau Maliq yang semakin ke sini semakin berubah jauh dari album pertamanya yang sangat simpel menjadi kompleks dan ekperimental. Tulus ini bikin album kedua yang semakin dalam dan menunjukan jati diri musiknya.

Review Album Handmade - Raisa ( Riza Rusdiani )

“Keterampilan Yang Sangat Menentukan”

        Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang.Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.

        Musik dibagi menjadi beberapa genre,salah satunya musik pop.Musik pop ini mengingatkan kita pada sosok penyanyi cantik yaitu Raisa.Raisa Andriana atau yang lebih dikenal dengan Raisa adalah seorang penyanyi berkebangsaan Indonesia.Ia memulai kariernya pada tahun 2008. Kepopulerannya membuat Raisa diundang sebagai salah satu bintang pengisi acara dalam event Java Jazz Festival 2011. Performa Raisa di panggung Java Jazz Festival tersebut makin melejitkan kariernya hingga Raisa mendapatkan penghargaan di Anugerah Musik Indonesia 2012 sebagai Pendatang Baru Terbaik.

        Penyanyi cantik ini sudah merilis tiga album,salah satu albumnya berjudul “Handmade”.Handmade adalah album ketiga Raisa yang dirilis pada tanggal 20 April 2016,di dalam album ini terdapat  11 lagu.Salah satu lagunya yang berjudul “Percayalah” sangatlah tidak asing ditelinga kita,lagu ini berhasil menjadi soundtrack film “London Love story” yang merupakan suatu kebanggaan bagi Raisa sendiri.

         Album ini diberi nama “Handmade” karena hampir dari semua lagu itu ditulis oleh dirinya.Usahanya untuk menulis lagu itu sungguh patut diapresiasi.Dimulai dari musiknya yang sangat nyaman di dengar dan menenangkan hati.Lirik lagunya menggunakan kata-kata yang indah yang bisa menyentuh hati,serta suara khas dan cara Raisa membawakan lagu-lagu tersebut tidaklah membuat kita lupa dengan penyanyi cantik ini.

         Menulis lagu bukanlah suatu hal yang mudah,menulis sebuah lagu membutuhkan kekreatifan dan waktu yang tidak sebentar,serta harus menggunakan hati agar lirik lagu tersebut dapat menyentuh hati pendengarnya.Keterampilan dari seorang penyanyilah yang mampu menentukan apakah lagunya tersebut dapat diterima atau tidak oleh pendengarnya.



By: Riza Rusdiani

Review Oasis ( Ridwan Abdul Hakam Maeda )

Oasis adalah grup band rock asal inggris yang meraih puncak ke populeran di era-90 dan awal 2000-an. Oasis dibentuk dikota manchester, inggris pada tahun 1991. Oasis terdiri dari Liam Gallagher sebagai vokalis, Noel Gallagher sebagai gitaris, Paul ‘Bonehead' arthur sebagai gitaris, Paul ‘gigsy' Mcguigan sebagai bassis, dan Tony Carroll sebagai drummer. Oasis telah menjual album mencapai lebih dari 70 juta diseluruh dunia, Membuatnya menjadi salah satu band dengan rekor penjualan tertinggi di Britania raya sepanjang masa, Oaisis disebut juga sebagai band pencetus musik britpop di era-1990 bersama band inggris lainnya yang sebagai rivalnya, Blur.

Oasis memulai kariernya dengan merilis album debut, Definitely Maybe pada tahun 1994. Namun oasis baru mendapat kepopulerannya dengan merilis album kedua, Morning Glory di tahun berikutnya. Dua single utama dari album tersebut adalah wonderwall dan don't look back in anger. Morning glory juga sukses secara komersial, menjadj rekor penjualan album tersukses keempat di britania raya. Dengan total penjualan 4 juta di seluruh dunia. Membuat meraka menjadi band terbaik di dunia di era tahun 1990-an.

Dalam periode ini, oasis juga terlibat perseteruan dengan band inggris lain Blur. Keduanya sering bersaing dalam chart tangga lagu inggris dan sempat terlibat perang kata terbuka di media-media inggris. Rivalitas tersebut cukup melegenda  dan disebut battle of britpop  of the 90s. 

Oasis lalu merilis album ketiga, Be Here Now pada tahun 1997. Album ini menjadi album dengan penjualan tercepat dalam sejarah musik britania raya. Tahun 1999, Mcguigan dan Arthur memutuskan keluar dari band di tengah perilisan album ke empat Standing on the shoulder of the giant. Keduanya digantikan oleh Gem Archer dan Andy Bell. Di era 2000-an. Oasis merilis tiga album studio, yaitu Heathen Chemistry (2002), Don't beliave the truth (2005) dan Dig Out your Soul (2008) yang menjadi album studio terakhir.

Sepanjang karirnya, Oasis telah merilis 7 album studio. Mereka juga banyak menerima penghargaan seperti 15 NME Awards, 9 Q-Awards, 4 MTV Europe Music Awards dan 6 Brit Awards. Oasis juga telah menjual album mencapai lebih dari 70 juta di seluruh dunia, membuatnya menjadi salah satu band dengan rekor penjualan tertinggi di Britania Raya sepanjang masa.


Nama : Ridwan Abdul Hakam Maidah
Kelas : XII Ipa 3

Review Album 25 - Adele ( Raisha Alifia )

Review Album 25 Adele

25 adalah album studio ketiga dari penyanyi dan penulis lagu asal inggris yang bernama Adele, yang dirilis pada tanggal 20 November 2015 melalui XL recordings. Lagu-lagu yang terdapat pada album 25 mengandung genre musik pop, soul, dan R&B. Pembuatan album ini menggabungkan penggunaan unsur elektronik dan pola ritmik dengan unsur R&B 1980-an dan orgel. 

Pada album ketiga Adele, Adele menceritakan tentang cerminan kehidupannya sesuai dengan umurnya yang ke-25 tahun. Seperti yang ia katakan pada Rolling Stone, lirik lagu album ini berisi “keinginan Adele untuk kembali pada dirinya dan bernostalgia”atau bisa juga dibilang sebagai album pemulihan dari album keduanya yaitu, 21. Album Adele 21 merupakan album tentang patah hati sedangkan 25 adalah album Adele yang ingin berdamai dengan masa lalunya.

Setelah Adele merilis lagu pembukanya yang berjudul  “Hello”, lagu ini langsung menempati posisi No.1 di Billboard Hot 100 singles chart dan dan Video Klipnya juga berhasil ditonton sebanyak 27.7 juta kali dalam 24 jam. Video klip Hello mengalahkan rekor video Klip "Bad Blood" Taylor Swift dan juga mengalahkan video Klip "Wrecking Ball" milik Miley Cyrus sebagai video paling cepat ditonton sebanyak 100 juta kali di vevo. Tak hanya karena vokal Adele dan kualitas lagu yang patut diacungkan jempol, tetapi menurut saya arti yang terkandung dalam lirik lagu Hello inilah yang menyebabkan melesatnya ketenaran lagu. Sebagian besar dari pendengar lagu yang berjudul seperti kata sapaan ini dapat terkoneksi dengan arti yang terkandung dalam lagu. Apalagi seperti jaman sekarang, dimana orang menggemari tipe lagu slow dengan arti yang dalam.

Selain itu, single-single lainnya yang menurut saya tak kalah bagus dengan Hello contohnya adalah All I Ask, When We Were Young, Remedy, Send My Love (To Your New Lover) dan masih banyak lagi.

Album ketiga ini menerima ulasan positif dari para kritikus musik yang memuji penampilan vokal Adele. Album ini meraih sukses komersial dengan debut pada posisi nomor 1 lebih dari 25 tangga album. Tak kalah dengan Album Adele sebelumnya 21, Album 25 akhirnya menjadi album terlaris di dunia untuk tahun 2015 dengan  penjualan sebanyak 17,4 juta kopi. 

Menurut saya, album 25 ini tak kalah bagus dari album sebelumnya, 21. Dan dari segi vokal Adele, menurut saya meningkat. Saya sangat merekomendasikan album ini untuk didengar.

Review Reincarnated - Snoop Dog ( Rafi Harlianto )


Reincarnated

   Kesenangan Snoop Dogg dengan reggae didokumentasikan dalam film Reincarnated dan album ini adalah album pendamping film tersebut, dari album ini dia seperti hidup kembali atau bereinkarnasi. Snoop dogg adalah rastafarian sejati atau dia menyebutkan bahwa dia seperti bereinkarnasi menjadi Snoop Lion dan seperti Bob Marley. Album ini merupakan lagu bergenre reggae karena seorang Snoop Dogg yang rastafarian

   Reincarnated adalah album Snoop Dogg yang diliris pada 23 April 2013.  Album ini berisikan 12 lagu. Album tersebut berisikan lagu yaitu Rebel Way, So Long, Get Away, Heres comes the king, Lighters Up, No Guns Allowed, Fruit Juices, Smoke The Weed, Tired of Running, The Good Good, Torn Apart, dan Asthrays & Heartbreaks. Album ini menceritakan tentang manusia yang bereinkarnasi setelah mereka mati dan album ini merupakan album ke 12 dari Snoop Dogg. Produser album ini merupakan produser ternama yaitu Diplo dan Major Lazer. Album ini memasuki nominasi saat 56th annual awards untuk lagu reggae terbaik.

   Lagu-lagu pada album ini umumnya mengundang banyak penyanyi, Snoop Dogg mengundang penyanyi-penyanyi seperti penyanyi bergenre rapper, rock, atau penyanyi seperti dirinya. Lagu yang paling dikecam dari album ini yaitu adalah "Smoke The Weed" yang artinya merokok ganja, seperti yang diketahui ganja adalah barang ilegal tetapi tidak  bagi Snoop Dogg karena Ia mempunyai kartu izin atau biasa disebut kartu kuning yang artinya di legalkan untuk menanam dan menghisap barang itu. Lagu Snoop Dogg tidak jauh jauh yaitu bertemakan sesuatu hal yang bersifat ilusi, dan umumnya video klip dari semua lagu pada album ini bertemakan tentang dunia yang fana. Tetapi ada satu lagunya pada album ini yang benar benar bagus dan dapat memikat seseorang yang  baru pertama kali mendengarnya yaitu lagu "No Guns Allowed", lagu ini menceritakan tentang dunia ini yang banyak pembunuhan, korupsi, pencurian, dan segala macam kejahatan lainnya. Dalam lagu itu Snoop Dogg mengecam aksi aksi itu.

   Lagu-lagu nya yang bersifat santai itu dapat memberi ketenangan sendiri, cover nya yang sangat simpel tapi bersifat artistik menambah daya tarik para pendengarnta. Tidak hanya itu, album ini adalah lagu yang menjadi top charts teratas di United States of America. Dan menjadi peringkat ke-16 di seluruh dunia.


Rafi Harlianto XII IPA 3

Review Album Setengah Mati Merindu - Judika ( Raden Alwi Syahid W. )

Review  Album "Setengah Mati Merindu” Judika




Siapa tak kenal penyanyi pop rock Indonesia yang satu ini? Ya, Judika Nalon Abadi Siholang, atau yang kerap kita dengar sebagai Judika. Ia adalah seorang penyanyi berbakat asal Sumatera Utara. Telah berkarir di industri musik Indonesia sejak lolos dalam ajang pencarian bakat, Indonesian Idol. Sejak saat itu, ia telah merilis 5 album dan 1 album kompilasi. Salah satu albumnya adalah “Setengah Hati Merindu”. Album ini rilis pada tahun 2010 dan merupakan album ke-3nya.

            Banyak lagu dari album ini yang booming di pasaran, seperti contohnya Bukan Dia Tapi Aku, Setengah Mati Merindu, dan Aku yang Tersakiti. Lagu-lagu dalam album ini benar-benar menggambarkan rasanya sakit hati dan kehilangan secara nyata dan berkesan di hati para pendengarnya, terutama bagi yang sudah mengalami patah hati. Berdasarkan pernyataan Judika, hal ini karena lagu-lagu yang ia buat dalam albumnya itu dibuat sebagai pelampiasan sakit hati Judika yang kala itu baru saja putus dengan kekasihnya.

            Dari segi lirik, lagu-lagu dalam album ini berhasil menggambarkan dengan baik pedihnya dan sakitnya ditinggalkan kekasih. Salah satu yang merupakan favorit penulis adalah lagu “Bukan Dia Tapi Aku”. Lirik dalam lagu ini kurang lebih menceritakan tentang betapa sulitnya untuk bisa tabah setelah ditinggal kekasih.

            Terlebih lagi dari segi kualitas vocal, untuk Judika sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Dengan mengembangkan range vocalnya yang begitu tinggi (menurut Wikipedia hinggan 3 oktaf) dan teknik vocal yang tentu tidak, sederhana ia bisa menghasilkan lagu-lagu fenomenal dalam satu album.


            Sedangkan untuk desain covernya, menurut saya tampak lebih berkelas dari 2 album sebelumnya. Dan menurut saya desain cover album ke 5 nya yang rilis pada tahun 2014 telah jauh berkembang tampak lebih enak dipandang (FYI: di album ke-5 ini Judika mulai merilis lagu-lagu pop RnB yang mana diluar dari kebiasaannya)

Review Album Nightmare - Avenged Sevenfold ( Naufal Afif )

Review Album “Nightmare”

Artist : Avenged Sevenfold

Ditinggal mati oleh sang drummer, James "The Rev" Sullivan, akibat overdosis akhir tahun lalu tak mengendurkan semangat anak-anak Avenged Sevenfold (A7x) untuk merampungkan album studio ke-5 mereka. Dengan bantuan Mike Portnoy (Dream Theater) pada drum, album ini dianggap menyamai kehebatan album masterpiece mereka, City of Evil.

Ini merupakan album pertama A7x yang tidak menampilkan The Rev. Namun ia sempat menulis sejumlah lagu dan menyumbang vocal sebelum kematiannya. Untuk mengenang dan menghormati sosoknya, maka vocal The Rev turut pula ditampilkan di beberapa lagu. Tak hanya itu, untuk mengisi part drum yang tak terselesaikan, A7x pun meminta bantuan drummer yang paling diidolakan oleh The Rev yaitu Mike Portnoy (Dream Theater).

Jika diperhatikan, album ini terdengar lebih ganas dan lebih 'dark' dari yang pernah dirilis sebelumnya. Di semua elemen pun mulai dari gitar, vocal, bass, hingga drum terdengar lebih agresif. Track Nightmare yang diletakkan pada posisi pembuka album seperti sudah cukup memberikan gambaran mengenai suasana hati anak-anak A7x. Jika disimak lebih seksama pun lagu tersebut seperti sedikit memasukkan unsur dari band-band heavy metal seperti Metallica.

Nuansa yang sama pun terdengar pula di track favorit Musisi.com, God Hate Us. Sebuah track yang sangat direkomendasikan untuk disimak dan dimainkan. Mulai dari ritem gitar hingga part drum terdengar begitu nyatu. Pada saat mendengar intro gitarnya yang menampilkan sound clean gitar, tiba-tiba kita langsung dilempar ke nuansa musik metal dengan influence yang sepertinya terdengar cukup Thrash. Sayangnya Synyster Gates tak menampilkan solo gitar yang anthemic, sehingga kurang sedikit lagi lagu ini mencapai klimaksnya di bagian solo.

Seolah ingin mengulang sukses lagu Dear God dari album self-titled mereka pada tahun 2007 silam, A7x mempersembahkan So Far Away yang kental nuansa ballad. Namun lagu yang paling menggambarkan kenangan atas The Rev sepertinya terdapat pada track Victim. Selain liriknya yang menggambarkan kerinduan akan sosok The Rev, tak ada sisi yang begitu spesial di lagu ini selain kembalinya Synyster Gates dalam menampilkan permainan gitar yang paling 'in' dengan lagu keseluruhan.

Naufal Afif
XII MIPA 3

Review Album Meteora - Linkin Park ( M. Rendy Kusuma )

Breaking The Habit
Review Album Linkin Park : Meteora




Menjadi band yang bekerja paling keras di dunia showbiz di era awal 2000an: Linkin Park? Hal ini tidak mudah membuahkan hasil, dan band ingin kita tahu bahwa membuat salah satu album terlaris di abad 20an seperti album pendahulunya Hybrid Theory ini bukan hal mudah. Terutama jika genre rock-nu metal ini mulai surut peminat. Tetapi di album Meteora ini mereka membuktikan bahwa mereka bisa “breaking the habit” para pencinta music.

Penampilan luar album yang disimbolkan dengan foto sampul artis grafiti Delta Clad menggunakan masker gas untuk melindungi dirinya dari asap cat semprot dari karyanya. Dia secara perlahan menyemprotkan cat di depan kanvas yang ia mulai untuk menciptakan seni indah yang bernama grafiti. Ini adalah gambaran yang menjelaskan usaha dari album terakhir mereka, Reanimation: "Perjalanan lebih penting daripada akhir atau awal."

Di balik suara gitar keras dan rap yang cepat, Linkin Park adalah sebuah “old-fashioned art-rock band” (MC Mike Shinoda dan DJ Joseph Hahn bertemu di sekolah seni dan menganggap mereka adalah seniman visual). Namun, bukannya menggali inspirasi dari musik klasik sebagai nenek moyang seni-rock mereka lakukan, Linkin Park berakar dari budaya asia yaitu postmodernisme, musik berbasis sampel dan superhero anime.Walaupun berakar dari anime jepang, LP mampu mendramatisir konflik ayah dan anak, pria dan wanita, atau teman dan teman - semua dari sudut pandang seorang pria muda berjuang untuk harmoni atau lari dari masalah dalam album ini.

Meteora menjelaskan usaha seseorang dengan susah payah dengan teriakan "The very worst part of you is me,"yang dilakukan Chester Bennington dalam lagu"Lying From You." "Giving up a part of me/I've let myself become you,"keluhnya saat "Figure.09." "All I want to do is become more like me and less like you,"ketika menyimpulkan masalah pada lagu "Numb."

Sebagian besar lagu di Meteora menganut template rap-rock yang sudah akrab dengan Linkin Park seperti album Hybrid Theory. Namun band ini berhasil memaksimalkan formula yang tersisa dari kombinasi yang hampir punah ini dengan penampilan hebat dan sesuai dengan karakter LP itu sendiri. Nyaris tak terdengar dalam album tiga puluh enam-dan-a-setengah menit itu tidak cocok di telinga para fans. Drummer Rob Bourdon mengambil peran besar dalam album ini; kombinasi instrumental unik dan rumit tetapi sesuai dengan jatidiri LP ini berhasil meningkatkan lagu dan membuat Meteora mempunyai nilai lebih dibanding album pendahulunya. Bahkan jika dibandingkan dengan album-album terbarunya saat ini, Meteora lebih mempunyai karakter yg membuatnya menjadi salah satu album terbaik Linkin Park.

M. Rendy Kusuma
XII-IPA 3

Review Album Vacancy - White Shoes & The Couples Company ( M. Razi Farqan )

Vacancy

Album vacancy dari band white shoes & the couples company ini dikeluarkan oleh labe purapura records pada tahun 2010. Album ini terdiri dari 13 lagu yang sangat bagus.  

Album ini menurut saya sangat cocok dengan selera musik saya, menggunakan arasement lagu yang sangat unik. Lagu-lagu di album vacancy ini sangat cocok didengar saat ingin santai. Lirik yang digunakanpun juga jarang digunakan dalam bahasa sehari-hari. Tetapi lirik dan musiknya itulah yang membuat band white shoes & the couples compamy memiliki ciri khasnya tersendiri. 

Cover album vacancy ini juga sangat bagus dengan tema yang diusung back to 80’s. Cover album ini pas sekali atau serasi dengan temanya, bagi kita yang melihat terasa kembali ke masa 80-an dari kesan effect yang digunakan maupun posisi foto dari personilnya.

Secara keseluruhan saya puas dengan album vacancy ini karena lagu-lagunya sangat bagus dan berkelas. Karena white shoes & the couples company ini salah satu band favorit saya, saya suka dengan lagu-lagu yang dikeluarkan oleh band ini. Semoga banyak masyarakat menghargai band indie lokal, karena masih banyak orang yang belum mengetahui tentang band indie. Saya harap white shoes & the couples company ini mengeluarkan album yang lain, karena saya ingin mendengar karya dari band ini.

Review Album A Head Full of Dreams - Coldplay ( M. Jihad Syah Ghifari )

Review album coldplay


Coldplay adalah salah satu band rock yang terkenal dengan lagu “Yellow”-nya. Band ini terbentuk di London, Inggris pada tahun 1996. Band ini terdiri dari Chris Martin sebagai vokalis utama, Jonny Buckland sebagai gitaris utama, Guy Berryman sebagai bassis, dan Will Champion sebagai drummer. Sejauh ini Coldplay sudah merilis 7 album, yaitu:

1.Parachutes (10 Juli 2000)
2.A Rush of Blood to the Head (26 Agustus 2002)
3.X&Y (6 Juni 2005)
4.Viva la Vida or Death and All His Friends (25 Mei 2008)
5.Mylo Xyloto (24 Oktober 2011)
6.Ghost Stories (19 Mei 2014)
7.A Head Full Of Dreams (2015)

Pada kesempatan kali ini, penulis akan me-review album Coldplay yang paling baru, yaitu A Head Full of Dreams. A Head Full of Dreams dirilis pada tanggal 4 Desember 2015. A Head Full of Dreams dirilis pada tanggal 4 Desember 2015. Perbedaan album ini dengan album yang sebelumnya yaitu lagu-lagunya yang menyebabkan pendengarnya bersemangat. Memang vokalis Coldplay pun sendiri yaitu Chris Martin mengatakan bahwa band ini sedang mencoba membuat seuatu yang berwarna-warni dan bersemangat. Dia juga mengatakan bahwa ini akan menjadi sesuatu yang  akan "menggerakkan kaki Anda". Di dalam album ini terdapat 11 lagu, yaitu:

1.A Head Full of Dreams
2.Birds
3.Hymn for the Weekend
4.Everglow
5.Adventure of a Lifetime
6.Fun (featuring Tove Lo)
7.Kaleidoscope
8.Army of One
9.Amazing Day
10.Colour Spectrum
11.Up&Up

Review Album For You - Fatin Shidqia ( Merryanti Anggraini )

SENI MUSIK

Artis : Fatin Shidqia
Album: For You
Tahun: 2013
Genre: Pop
   

                                     


    Hanya 6 bulan setelah memenangi kompetisi terpopuler X Factor Indonesia, Fatin Shidqia (17) kembali mencoba peruntungannya berkompetisi di industri musik dengan merilis album perdana bertajuk 'For You' yang telah resmi dirilis 11 November lalu di seluruh store KFC di Indonesia. 'For You' sendiri diambil dari yel-yel 'Foyaa' yang menjadi ciri khas Fatinistic (sebutan fans Fatin) yang diteriakan saat sang idola beraksi di atas panggung. Hal yang kemudian menarik tentu me-review materi lagu yang dijadikan andalan dalam album yang boleh dibilang 'tak biasa' ini. Digarap oleh label terkemuka Sony Music Indonesia, 'For You' diperkuat 12 lagu dari beberapa composer yang berbeda. Berikut adalah review sederhana dari saya yang bukan musisi apalagi pengamat, melainkan sebagai penyuka musik dan pendengar awam.

   Lagu lagu yang dinyanyikan Fatin ini merupakan hasil olahan composer-composer internasional. Lagu pertamanya adalah “aku memilih setia” yang berhasil di pasaran dan lagu kedua yang berhasil adalah “dia dia dia” keduanya adalah hasil ramuan dari komposer indonesia yaitu M. Fredy Harahap. suara Fatin yang sangat unik mampu membuat lagu ini menjadi enak untuk di dengar khususnya untuk para remaja yang juga banyak menyukai suaranya, termasuk saya sendiri. Pemlihan judul lagu nya pun menurut saya pas-pas saja dengan kadungan lirik di dalam lagunya.

Cover yang ada di album Fatin ini menurut saya tidak memuaskan alias yaa biasa saja. Dengan berlatar menara eiffel dibelakangnya seharusnya gaya berfoto Fatin bukan seperti wanita yang sedang berbunga-bunga melainkan eksotis mengingat lagu-lagu di albumnya berisikan tentang kegalauan seorang wanita.

Mungkin sebagian penggemar Fatin semasa di X Factor harus rela gigit jari karena tak satupun track berbahasa inggris yang hadir di album ini. Begitupun dengan genre yang baru sebatas pop dan sentuhan electronic. Namun karena sebagian besar lagu ditangani oleh composer kelas dunia, setidaknya menjadi keistimewaan tersendiri yang menjadi nilai lebih. Dari segi lirik, cukup menarik meski ada beberapa bagian yang terdengar agak asing. Vokal unik Fatin, materi lagu dan musik yang berkualitas, membuat album ini layak diberi nilai 4 dari maksimal 5 bintang.



   
MERRYANTI ANGGRAINI
XII MIPA 3

Review Album Cross Road - Bon Jovi ( Lukito Priramadhan Hajid )

NOSTALGIA MUSIK ROCK 90s BERSAMA BON  JOVI

Bon Jovi, salah satu band rock veteran yang telah mengisi dunia permusikan dengan lagu lagu yang cukup enak didengar. Namanya sangat familiar dikalangan pecinta music, ini mungkin salah satu bukti kesuksesan bon jovi yang merintis karir sejak 1978. Hentakan maut senar gitar, gebungan drum, dan lengkingan sang vokalis Jon Bon Jovi menjadi daya Tarik grup band ini. Walaupun grup band ini telah bergonta ganti anggota, tapi nuansa rock 90s sangat kental mengalir dalam lagu-lagu Bon Jovi.

Cukup banyak album yang dihasilkan dari tangan dingin Jon Bon Jovi, salah satunya adalah album cross road yang dirilis pada tahun 1994. Dan pada tahun itu pula Bon Jovi memenangkan pengahargaan untuk best rock band di world music award. Pada tahun berikutnya tepatnya Juni 1995 Bon Jovi langsung mengadakan tur sepanjang tiga malam di London. 

Album cross road Bon Jovi berisikan lagu lagu hits pada masanya, album ini juga menjadi album terlaris pada tahun 90an. Single pertama dari album ini yaitu Always menjadi penjualan tertinggi single Bon Jovi dan berada di top 10 dari billboard hot 100 selama 6 bulan. Mulai dari cover album ini juga akan membawa kita menuju era 90an, gaya yang sangat klasik terlihat dari foto album mereka. Lagu-lagu khas 90an yang mengandung petikan gitar kecil dan permainan piano yang lembut, dan dikombinasikan dengan kekuatan vocal Jon Bon Jovi menjadikan lagu lagu dialbum ini begitu memorable. 

Ditambah lagi lirik liriknya yang sangat mendalam, membuat lagu-lagu dalam album ini sangat menusuk hati, salah satunya adalah lagu bed of roses yang merupakan curahan hati seorang Jon Bon Jovi liriknya yang menggambarkan betapa tersiksanya berada jauh dari orang yang amat dikasihi. Album ini mungkin menjadi album tersukses Bon Jovi dengan berisikan 15 lagu yang menjadi hits pada masanya. Alunan rock yang dibawakan Bon Jovi cukup easy listening jadi tidak membuat telinga kita sakit seperti music rock kebanyakan.

Bon Jovi juga sudah dua kali melakukan konsernya di Indonesia, pertama pada tahun 1995 dan yang kedua baru saja dilaksanakan pada tahun 2015 tepatnya pada tanggal 11 September, jadi band ini sudah tidak asing lagi didengar di Indonesia terutama di Jakarta. Untuk keseluruhan album cross road ini sangat komplit, lagu-lagu khas 90an yang begitu enak didengar dibalut dengan cover album yang artristik membuat album ini dapat menjadi referensi music anda.

CREATED BY

LUKITO PRIRAMADHAN HAJID

Review Album Perjalanan - D'Masiv ( Kurniawan Sudirman )

Seni Musik

Band : D’Masiv
Album         : Perjalanan
Genre : Rock n Roll, Rock, Blues
Released          : 2010



Komentar :

Menurut saya, Album ini bagus dilihat dari covernya menarik karena ada sesuatu yang aneh dengan gambarnya yaitu beberapa orang yang berpakaian tapi tubuhnya tidak kelihatan. Mungkin dari covernya memiliki arti tertentu kalau dari pendapat saya artinya adalah seseorang itu tak sempurna kelihatannya tapi tidak kesempurnaannya bukannya suatu halangan untuk berkarya, seperti judunya perjalanan , perjalanan mereka masih panjang untuk berkarya sebanyak mereka melakukan usaha membuat karya semakin besar peluang tujuan yang mereka raih . Alhasil seperti gambar di atas mereka mempunyai banyak penggemar yang memotret foto mereka.

Album ini berisi lagu yang bertema cinta dan juga ada yang mengandung arti / bermakna. Lagu bermakna itu adalah jangan menyerah, artinya jangan menyerah pada hidup ini segala sesuatu pasti ada jalannya , dan jangan menyerah pada sebuah kegagalan karena kegagalan proses menuju keberhasilan. Saya suka album ini karena beberapa mengandung makna dan juga lagunya slow, maupun banyak yang bertema cinta, dan juga entah mengapa saya suka album ini mungkin saya suka suara vocalnya, itu adalah pendapat saya.


Nama : Kurniawan Sudirman
Kelas : XII MIPA 3

Review Album For All - Bondan Prakoso & Fade 2 Black ( Iqram Mubarak )

Bonda Prakoso & Fade 2 Black
"For All"

Bondan Prakoso yang merupakan salah satu musisi multi-genre dan cross over ini mulai beraksi kembali. Di album For All ini kita bisa menikmati lagu berjudul “Tidurlah”. Lagu ini mengingatkan kita pada sentuhan musik The Everly Brothers di tahun 1960 atau awal 1970 yang mana menjadi inspirasi notasi pop lagu lagu dari jaman Bob Tutupoli, Rinto Harahap, hingga Nia Daniati dan Betaria Sonata.

Setelah mengeluarkan Album RESPECT (2005) dan UNITY (2007), di tahun 2010 ini Bondan Prakoso & Fade 2 Black yang selanjutnya bisa disingkat dengan julukan B&F2B mengeluarkan Album ke 3 yang bertitel FOR ALL. Album ini berisikan 11 lagu. Dan di album ini kembali Bondan Prakoso bertindak sebagai produser, arranger, vocal, dan basis. Ia meracik musiknya dalam berbagai jenis aliran musik dengan syair syair berirama cepat alias rap. Bondan tentu saja masih didukung oleh pasukan Fade 2 Black, yang beranggotakan Tito A.K.A Titz, Ari A.K.A Santoz, dan Eza A.K.A Lezzano.

Perekaman Album FOR ALL ini dimulai kurang lebih pertengahan tahun 2009 dan selesai di bulan November. Lagu yang pertama direkam adalah “Tetap Semangat”, sebuah track berirama ska yang mempunyai kejutan reggae di tengah tengah lagu, sebagai pengobar semangat bagi siapa pun yang mendengarnya untuk tetap semangat dan berdansa ria. Asal tahu saja, lagu ini direkam di sebuah hotel diantara sela-sela tur mereka. 

kolaborasi B&F2B di Album FOR ALL ini semakin Intens dan sudah melebur menjadi satu. Contohnya adalah Bondan memberikan keleluasaan kepada masing masing personil Fade 2 Black untuk mengeksplorasi lirik lagu.

“Ya Sudahlah” dipilih menjadi single jagoan di album For All. Alasannya adalah karena lagu ini mempunyai kekuatan di notasi dan syairnya, plus aksen berupa choir dari suara dewasa sampai anak anak yang begitu ramai nya, menambahkan nuansa tersendiri. Lagu ini menceritakan bahwa apabila harapan yang kita mimpikan belum terwujud tidak mesti membuat kita harus bersedih berkepanjangan, cause everythings gonna be Ok. “Apapun yang terjadi ku kan slalu ada untukmu, jangan lah kau bersedih cause Everythings gonna be OK.“


Nama : Iqram Mubarak
Kelas  : XII MIPA 3

Review Album A Rush of Blood to the Head - Coldplay ( Fitriyah Indah Lukfaniasari )

Beautiful Masterpiece from A Rush of Blood to the Head

(Coldplay Album)

  "A Rush of Blood to the Head" adalah album studio kedua dari Coldplay. Dirilis pada tanggal 26 Agustus 2002 melalui label Parlophone di Inggris. Album ini diproduksi oleh band dan produser rekaman Ken Nelson. Perekaman dimulai setelah Coldplay menjadi populer di Eropa dan luar negeri saat merilis album pertama mereka, Parachutes, dan khususnya, salah satu single-nya, "Yellow". Tema album ini amat dipengaruhi oleh serangan 11 September di AS, yang terjadi seminggu sebelum perekaman dimulai. 
  Album ini menduduki peringkat nomor #473 untuk 500 Greatest Albums of All Time dimajalah Rolling Stone. Album ini dirilis pada 27 Agustus di AS melalui Capitol Records. Album ini menjadi album nomor satu di Inggris. Penjualan album terbesar pada abad ke-21. The British Phonographic Industry menganugerahi album ini 8x platinum untuk akumulasi penjualan lebih dari 2,6 juta copi di Inggris dan lebih dari 13 juta di seluruh dunia. Album ini melahirkan single hit "In My Place", "The Scientist", "Clocks", dan "God Put a Smile upon Your Face". 

  Album ini telah dipuji oleh para kritikus musik dan memenangkan Grammy Awards pada tahun 2003 untuk kategori Best Alternative Album (untuk kedua kalinya berturut-turut Coldplay memenangkannya dalam kategori yang sama) dan untuk kategori Record of the Year untuk single "Clocks".
  Band ini mengakui bahwa versi awal lagu yang akan menjadi single "Clocks", pertama kali Martin mainkan khusus kepada anggota band mereka. Beberapa lagu di album ini adalah tentang hubungan. Lagu ini didasarkan pada kenyataan, tetapi menurut Martin, mereka ditulis dengan sentuhan fiksi. Lagu-lagu itu seperti dongeng, mereka memiliki awal dan akhir dan Anda dapat membuatnya bekerja dengan sempurna.

  Cover untuk album A Rush of Blood to the Head dirancang oleh fotografer Sølve Sundsbø. Sundsbø telah disewa oleh majalah Dazed & Confused di akhir tahun 1990-an untuk menghasilkan sesuatu dengan teknologi, yang membuat semua menjadi serba putih. Sebagai seniman, ia mencoba melakukan hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yang hampir mustahil, dia mengambil gambar dengan menggunakan mesin scan 3D. 

  Secara keseluruhan album ini, adalah album yang sungguh melodramatic dan penuh perasaan dari hati. Penuh dengan kisah hubungan cinta yang selaras dengan musiknya.

by : Fitriyah Indah Lukfaniasari
XII – MIPA 3

Review Album Doo Wops and Hooligans - Bruno Mars ( Fauzan Hazel )

Review

Artist: Bruno Mars

Album: Doo Wops and Hooligans

Released: 2010

Dunia musik internasional sempat dikejutkan dengan kemuculan seorang penyanyi berbakat bernama Bruno Mars. Dia sukses membuat dirinya terkenal lewat album debutnya yang bernama  ‘Doo Wops and Hooligans’. Dalam album ini kita akan disambut oleh grenade. Lagu yang menjadi single keduanya ini membuat para penggemar kaget, karena memiliki lirik yang berbeda dari lagu yang lain dan penuh dengan luapan emosi. Dan yang menjadi andalan album ini adalah lagu just the way you are yang dibawakan dengan penuh penghayatan. Di album ini kita bisa merasakan aneka rasa musik  seperti reggae di track liquor store blues, suasana pantai di the lazy song, dan banyak lainnya.  

Secara prestasi lagu ini tidak bisa dianggap remeh, karena berhasil masuk posisi 3 untuk chart us billboard 200. Kenapa doo wops and hooligans? Menurut bruno sendiri, doo wops adalah bagian dirinya yang mewakili perempuan dan hooligans adalag bagian dirinya yang mewakili laki laki.

Album ini menjadi starting point yang bagus untuk bruno karena membuat ia bisa melangkah dengan baik di kancah musik internasional.


Fauzan Hazel Prakasa
12 mipa 3

Review Album And Justice for All - Metallica ( Fachrie Hattamy )

SENI MUSIK

ARTIS : METALLICA
ALBUM : AND JUSTICE  FOR ALL
GENRE : THRAS METAL
RELEASED : 25 AGUSTUS 1986

KOMENTAR :

Metallica, grup music asal California as ini adalah salah satu band yang sangat popular pada era 80 hingga 90-an. Band yang berangotakan 4 orang ini sudah banyak mengeluarkan lagu-lagu  yang bisa dibilang masih digemari sampai sekarang. Salah satu album yang berisi lagu lagu yang menurut saya hamper keseluruhan terbaik adalah album and justice for all yang dirilis 25 agustus 1986. Album ini banyak menyingung politk serta masa-masa perang dunia kedua.

Walaupun band ini sudah terbilang sangat tua tapi banyak fans-fans yang masih semangat untuk menonton dan hadir di konser-konsernya. Walaupun menurut saya vokalis metallica atau james hetfield sudah kehilangan suara tinggi yang dimilikinya dan beralih ke suara rendah yang sama sekali bertolak belakang dengan lagu-lagu metallica yang dirilis.

Walau masih dengan orang yang sama, tetapi perubahan suara james sangat berpengaruh di lagu-lagu metallica, khususnya album and justice for all yang sangat tergantung pada music yang sangar, ketukan drum yang mengelegar dan suara vocal yang kuat dan tinggi. Walau begitu, james dapat menangani masalah tersebut dengan menyelipkan suara-suara kasar atau berat dan mengajak penonton untuk bernanyi bersama. Dengan cara tersebut, lagu-lagu metallica tetap masih terlihat sangar.

Salah satu lagu yang terkenal di album and justice for all ini adalah “one” lagu ini sudah sempat mendapat penghargaan sebagai Best Metal Performance dan lagu ini juga menjadi official video pertama oleh pemain bass baru yaitu Jason newsted yang mengatikan cliff burton yang meninggal akibat kecelakaan. Menurut saya album ini sangat sesuai dengan keadaan anggota metallica pada saat itu, yaitu masih memiliki jiwa muda dan bentuk badan yang bagus sehingga cerita dalam lagu lebih terlihat.

Sedangkan saat ini, anggota dari band metallica sudah berumur dan tidak terlalu aktif diatas pangung dibandingkan pada masa mudanya, walau begitu lagu-lagu tersebut masih dapat dibawakan dengan baik oleh metallica hingga sekarang. Metallica tidak terlalu beraliran keras dan tidak terlalu pelan,metallica dapat berada di antara aliran tersebut. Itu yang membuat metallica menjadi band yang sangat dikenal hingga sekarang.  

Review Album Lean Into It - Mr. Big ( Dita Aulia Putri )

Album “Lean Into It” dari Mr. Big

Mr Big adalah grup hard rock yang dibentuk pada tahun 1988. Band ini adalah kuartet yang terdiri dari Eric Martin (vokal), Paul Gilbert (gitar), Billy Sheehan (bass), dan Pat Torpey (drum); Mr Big juga termasuk Richie Kotzen, seorang gitaris blues berbasis reputasi yang menggantikan Gilbert pada tahun 1999 . band ini dikenal terutama untuk musik yang mereka, dan mencetak sejumlah hit. Lagu mereka sering ditandai dengan vokal yang kuat dan harmoni vokal. Hit mereka termasuk "To Be With You" ( hit nomor satu di 15 negara selama berminggu-minggu pada tahun 1991) dan "Green-tinted Sixties Mind".

Mr Big tetap aktif dan populer selama lebih dari dua dekade, meskipun konflik internal dan perubahan tren musik. Mereka bubar pada tahun 2002, tetapi setelah permintaan dari penggemar bersatu kembali pada tahun 2009; tur pertama mereka di Jepang, pada Juni 2009.

PERJALANAN KARIR :
Setelah pemain bass Billy Sheehan meninggalkan David Lee Roth pada tahun 1988, ia mulai piecing bersama sebuah band baru dengan bantuan Mike Varney dari pecahan peluru Records, label khusus dalam shredding genre. Dia merekrut Eric Martin, penyanyi solo yang berorientasi rock dan bersandarkan pada soul, dan tidak lama kemudian ditambahkan Gilbert (gitaris) dan Torpey (drummer). Gilbert menjadi gitaris yang sangat dihormati karena telah merilis dua album dengan latar belakangnya yang dari band Los Angeles, Racer X. Torpey datang ke California dari Arizona, dan melakukan tur dengan beberapa seniman berprofil tinggi, yakni Robert Plant, Impellitteri, Stan Bush, Belinda Carlisle, Ted Nugent, The Knack, dan Jeff Paris.

Band yang baru terbentuk mempekerjakan Herbie Herbert (mantan manajer Journey, Europe, dan Carlos Santana) untuk menjadi manajer mereka. Pada tahun 1989. Mereka menandatangani kontrak dengan Atlantic Records dan merilis debut berjudul-diri mereka pada tahun yang sama. Pada bulan Juni 1990, kelompok ini melakukan tur di Amerika untuk membuka Rush.

Album kedua Mr Big pada tahun 1991 Lean Into It, sukses dipasaran, terutama dua balada, "To Be With You" (nomor satu lagu di lima belas negara) dan "Just Take My Heart, berikut " Green-tinted Sixties Mind " . Mereka melakukan tur Inggris pada bulan April dan Mei 1991 dan lagi pada tahun 1992. Mereka merilis album live, Mr Big Live, pada tahun 1992. Selama tiga malam, mereka band pembuka untuk Aerosmith di London's Wembley Arena.

Pada tahun 1993, balada lain, yang merupakan cover dari 'Cat Stevens' (Yusuf Islam), "Wild World" (dari album ketiga mereka, Bump Ahead) menempati posisi #27 di 'Billboard Hot 100'. Band ini juga memberikan kontribusi soundtrack untuk rilis Sega Mega CD The Amazing Spider-Man vs Kingpin.

Mereka merilis album 'Hey Man' pada tahun 1995. Lagu "Take Cover" termasuk pada soundtrack untuk seri kartun Mega Man.

Walaupun band ini pernah sukses sebelumnya direplikasi di pasar AS, popularitas mereka terus meroket di Jepang, mereka juga memperoleh stabler baru berikut di pasar Asia Tenggara seperti Thailand dan Korea Selatan, Jepang dan di seluruh Asia. Di sisi lain, mereka terus menjual wisata asia mereka, mengakibatkan sejumlah rilis 'live' untuk pasar Jepang.

'Live At Budokan' adalah salah satu rilis 'live' mereka yang ditujukan untuk pasar Jepang saja. Setelah itu mereka menjadi lebih asyik di proyek lain sehingga band pun bubar sementara pada tahun 1997.

Paul Gilbert meninggalkan band pada tahun 1997, dan akhirnya bergabung kembali bersama Racer X. Richie Kotzen, seniman lain Sharpnel Record dan mantan gitaris Poison, dibawa masuk sebagai pemain gitar. Dua album studio yang dirilis oleh lineup ini: 'Get Over It' pada tahun 2000, dan 'Actual Size' pada tahun 2001. 'Get Over It' dirilis pada September 1999, di Jepang, dan menghasilkan "Superfantastic" (meraih multi-platinum di Jepang). Mr Big melakukan tur dua puluh hari di Jepang yang kemudian diikuti dengan show bersama Aerosmith di Osaka Dome menjelang tahun baru 2000.

Pada tahun 2001, Mr Big merilis "Actual Size" di Asia. CD ini menduduki tangga lagu di nomor tiga spot dan "Shine", single pertamanya menduduki nomor satu. Lagu ini juga digunakan sebagai lagu penutup untuk seri animasi Hellsing.

Namun, ketegangan terjadi antara Billy Sheehan dan anggota lainnya ketika Billy mulai tur dengan Steve Vai. Eric Martin, Richie Kotzen, dan Pat Torpey memutuskan untuk menulis lagu tanpa Billy, dan Billy hanya diberi kredit untuk dua lagu di Actual Size. Eric Martin dan yang lainnya juga marah dengan sikap Billy Sheehan selama perekaman video musik Shine. Hal ini terjadi ketika Eric Martin dan yang lain memutuskan satu-satunya cara untuk terus bergerak maju adalah memecat Billy Sheehan. Tanpa Sheehan dan Gilbert penggemar Mr Big menyusut secara dramatis sehingga memaksa Eric Martin dan yang lain untuk meminta Billy Sheehan untuk bergabung kembali dengan band. Sheehan setuju untuk bergabung kembali dengan band, namun hanya untuk tur perpisahan.

Mr Big bubar pada tahun 2002 setelah tur perpisahan.

Pada tanggal 1 Februari 2009, radio "Presents Burrn Koh Sakai's: Heavy Metal Syndicate" menyuarakan pengumuman berisi pesan singkat dari Mr Big yang ingin reuni di Jepang untuk merayakan ulang tahun kedua puluh dari album debut mereka. Sebuah konferensi pers di Jepang pada bulan Februari menghasilkan banyak kegembiraan, dan tur antar negara dimulai pada bulan Juni diumumkan, dengan pertunjukkan di sepuluh lokasi (termasuk Budokan). Mereka mengadakan konser reuni pertama mereka di Rock Cafe kota Tallinn, Estonia pada bulan September 2009 demi melanjutkan tur mereka.

Warner Music Japan merilis remaster salinan dari empat album studio, serta greatest hits CD dan DVD. Ada dua lagu studio bonus pada album, lagu baru "Next Time Around", dan sampul dari "Argent's Hold Your Head Up".

Mr Big melakukan tur India pada bulan Oktober 2009 sebagai bagian dari Tur Reuni, bermain di depan keramaian ratusan penonton Bangalore, Dimapur, dan Shillong. 

Pada bulan September 2010, Mr Big merekam album ketujuh dengan produser Kevin Shirley di sebuah studio di Los Angeles-daerah. Album ini dirilis di Jepang pada tanggal 15 Desember 2010, di Eropa pada tanggal 21 Januari 2011 dan di Amerika Serikat pada Februari 2011. "What If..." adalah album pertama mereka dalam hampir 10 tahun terakhir. Band ini juga melakukan tur untuk mempromosikan album ini. Tur promosi album ini menggebrak di The House of Blues, di Hollywood, California pada tanggal 2 April, tahun 2011 dan berakhir pada Rockout Festival di Istanbul, Turki pada Oktober 2011. Band ini juga tampil di Download Festival pada bulan Juni 2011. 

Sebagai bagian dari perilisan album, mereka membuat video klip untuk lagu "Undertow". Disutradarai oleh Vicente dan Fernando Cordero, video ini menampilkan band di taman industri.

Pada tanggal 10 Mei 2011, Mr Big tampil di Araneta Coliseum di Manila, Filipina. Band ini menampilkan sebagian besar lagu dari 'Lean Into It', dan memperkenalkan beberapa lagu dari 'What If'. Selain itu kelompok tur Inggris dan Eropa, dengan kedua Gilbert dan Sheehan melakukan solo di sebagian besar acara.

DAFTAR PERSONIL :
Eric Martin (vokalis utama)
Paul Gilbert (gitaris)
Pat Torpey (drummer)
Billy Sheehan (bassis)
Richie Kotzen (gitaris) [mantan pemain]

REKOMENDASI LAGU :
1. Take Cover
2. To Be With You
3. Wild World
4. Just Take My Heart
5. Anything For You
6. Nothing But Love
7. Promise Her The Moon

Review Album

Lirik Lagu: 

Saya rasa lirik yang ada dalam album ini sudah cukup bagus apalagi Just Take My Heart dan To Be With You. Lagu Just Take My Heart memiliki arti yang sangat dalam yaitu tentang seorang lelaki yang ditinggalkan kekasihnya dan ia meminta kekasihnya untuk membawa hatinya saat kekasihnya ini pergi, karena ia tak lagi membutuhkannya. Sedangkan lagu To Be With You menceritakan tentang seorang lelaki yang menyukai perempuan yang baru saja putus dengan kekasihnya. 
Secara Keseluruhan : saya pikir album ini adalah salah satu album terbaik. Album ini mengalahkan album lainnya di genre hard rock selama 20 tahun, tidak ada yang bisa menyentuh Paul dan Billy ketika menampilkan combo Gitar / Bass. Di album ini Eric Martin juga bernyanyi dengan sangat bagus dan juga Billy Sheehan memberikan harmoni yang mengagumkan dengan Eric. Saya percaya keterampilan bernyanyi Eric Martin telah meningkat saat ia mencapai nada yang lebih tinggi dalam album ini. Saya suka solo gitar di album ini. Saya harap album ini menjadi patokan untuk band Hard Rock lain untuk tahun-tahun yang akan datang. 

Nama : Dita Aulia Putri
Kelas  : XII MIPA 3

Review Album In The Lonely Hour - Sam Smith ( Dinda ayu Reihanisa )

                                                              IN THE LONELY HOUR

Sam Smith, penyanyi sekaligus penulis lagu asal London, Inggris telah merilis album perdananya yang berjudul “In The Lonely Hour” pada 26 Mei 2014.
Penyanyi yang terkenal karena pernah berduet dengan Disclosure ini juga dikenal karena suaranya yang unik dan mampu mencapai nada-nada tinggi. Seperti di lagu Life Support, vokal Sam Smith pada nada tinggi tidak diragukan lagi.

Sebelum merilis In The Lonely Hour, Sam Smith telah terlebih dahulu merilis beberapa single yang ada di albumnya, seperti Money On My Mind. Lagu dengan lirik yang ditulis sendiri oleh Sam Smith itu menggambarkan perasaannya ketika bekerja dengan label musik besar, Kejujurannya dalam menulis lirik tersebut membawa Money On My Mind ke peringkat nomor satu di UK Singles Chart dan nomor empat pada Irish Singles Chart. Vokal Smith yang khas menjadi andalan, sementara lagunya merupakan perpaduan antara soul, RnB dan tentunya pop. Beat yang berderap terasa pas saat Smith menyanyikan lagunya dengan pemakaian teknik fallseto yang matang.

Tapi  lagu up-tempo bukanlah menu utama dari In The Lonely Hour. Sebelumnya Smith sudah merilis Lay Me Down yang begitu lembut mengalun dan dinyanyikan dengan penuh perasaan. Akan tetapi momentumnya tentu saja saat Smith mempersembahkan salah satu lagu “galau” terbaik , Stay With Me.
Keberhasilan ini pastinya disebabkan karena Smith adalah penyanyi yang baik. Ia tidak hanya menguasai teknik bernyanyi yang mumpuni, akan tetapi juga mampu meniupkan roh kepada setiap lagunya sehingga terdengar begitu hidup. Ujung-ujungnya, para pendengar pun merasa terlibat dalam setiap nyanyian Smith. Terlepas dari aspek tematis yang diusungnya.
Tetap harus menjadi catatan dimana In The Lonely Hour umumnya berbicara tentang cinta yang tak tersampaikan, ketimbang kegetiran atau kemarahan yang diakibatkan oleh hubungan romansa yang kandas.
Album dengan genre pop ini ternyata terinspirasi dari kisah pribadi Sam Smith akan cintanya yang tak berbalas terhadap seorang pria. “In The Lonely Hour tentang lelaki yang aku cintai tahun lalu. Dan dia tidak mencintaiku. Aku pikir sekarang aku sudah melupakannya, tapi dulu aku berada di masa yang sangat gelap. Aku selalu merasa kesepian, kenyataannya bahwa aku tidak pernah merasakan cinta sebelumnya,” ungkap Sam Smith pada laman The Fade
 Tapi keutamaan In The Lonely Hour adalah Sam Smith itu sendiri. Ia memiliki karakteristik khas yang membedakan dirinya dengan kebanyakan solois laki-laki lain. Tidak hanya itu, ia adalah seorang penyanyi dengan kelas serta mampu menghidupkan setiap lagunya dengan presisi yang mengagumkan. Dan itu jelas adalah sebuah kelebihan yang susah dicari pembandingnya.

Dinda Ayu Reihanisa
XII MIPA 3

Review Album handmade - Adele ( Dika Destiawan )

Handmade

Ketika pasar musik Indonesia sedang butuh sesosok solois wanita yang dicintai oleh semua kalangan dan gender Raisa muncul untuk mejawab kebutuhan tersebut. Raisa menjadi lambang musik pop Indonesia di awal dekade 2010an yang sedang mengalami masa transisi akibat dicecar oleh musik melayu yang dibawah rata-rata pada dekade kemarin. Lewat lagunya yang bernuansa pop jazz dengan sentuhan musik soul di awal milenium, lirik lagu tentang cinta yang kebanyakan menjerumus ke melankolia dan tampang yang sensual Raisa langsung melejit dengan sangat cepat bak shinkansen di industri musik Indonesia. Kepopuleran Raisa membuat lagu galau naik derajat berkat musikalitas yang dia usung dalam dua albumnya. Setelah sukses membuat dua album dibawah major label dia memutuskan untuk bergabung dengan indie label bernama Juni Records yang juga menjadi rumah untuk Barasuara dalam album ketiganya “Handmade”.

Sama seperti judul albumnya, Raisa membuat lagu di album ini seperti layaknya karya buatan tangan dan hasilnya jauh lebih organik dan stripped down. Raisa mengambil banyak sekali pengaruh black music serta blue-eyed soul dan memasukkan itu semua ke dalam album ketiganya seperti lagu kolaborasinya dengan Afgan yaitu “Percayalah” yang menitikberatkan kepada jazz yang polos demi membangun chemistry antar dua solois papan atas Indonesia ini. Efek synth menjadi nadi dalam “Kali Kedua” dan “Sang Rembulan”, ia memasukkan efek ini demi menciptakan suasana mellow dan modern layaknya Jessie Ware atau Lorde. Esensi musik latin dibawakan dalam “Tentang Cinta” yang juga disusupi oleh musik funk. Raisa memasukkan post-dubstep ala James Blake dan Jack Garratt pada “Letting You Go” dengan ketukan dari drum machine yang pasti, versi cerah dari “Letting You Go” bisa ditemukan dalam “Love You Longer” yang lebih upbeat namun masih dalam suasana musik yang chillout. “Nyawa dan Harapan” adalah lagu terbaik yang pernah Raisa rilis, ia mengangkat tema yang sangat relijius di sini tetapi tidak terdengar sok alim atau memaksakan dirinya seperti lagu religi yang muncul ketika sudah menjelang perayaan agama tertentu. Unsur relijius ini ditambah dengan musik gospel yang dimasukkan untuk menambah kekhusyukan lagu.



Dika Destiawan
XII MIPA 3

Review Album 25 - Adele ( Dicky Dermawan )

Artis : Adele
Album : 25
Genre : pop
Tahun : 2015
Album berjudul “25” diumur 25 tahun Adele

  Permusikan dunia saat ini sangat dipenuhi oleh penyanyo penyanyi yang berbakat,contohnya adalah Adele.

 Setelah menghilang kurang lebih selama 3 tahun, akhirnya Adele kembali nih dengan album barunya yang bertajuk '25'. Album penyanyi asal Inggris ini emang selalu memakai angka yang sesuai dengan umurnya doi.

Sebelum albumnya dirilis, Adele sempat merilis video klip single yang berjudul "Hello" yang ternyata menjadi lagu pembuka di album '25'. Lagu ini seakan pelipur rindu bagi pata fans-nya Adele yang lama menanti karya terbaru dari Adele. Disambung dengan lagu "Send My Love (to Your Lover)" di lagu kedua, yang agak sedikit beda beat-nya, lebih bisa bikin yang mendengar bergoyang

    Cover album berjudul “25” sangat simple dan tidak menggunakan banyak hiasan,tetapi hanya wajah seorang Adele yang terlihat sendu,sama dengan isi dari album tersebut yang mayoritas terdengar sendu.Walaupun cover album ini sangat simple,namun tetap terlihat bagus,karena background yang berwarna hitam yang dipadukan wajah Adele denggan warna yang dipucatkan Terlihat sangat cocok.